Ketika kau tertawa
Ku pandang dengan pasti
oh dirimu menarik hati ku...
Dan biarkanku menatapmu
Dengan perasaanku
Yang menggebu tiada henti....
Andaikan engkau mengerti
Perasaanku saat ini
Namun engkau tak mengerti itu...
Aku pemujamu disini
yang tak engkau kenali...
Sedikitpun sepercikpun kini..
Dan biarkanku menatapmu
dengan perasaanku
yang menggebu tiada henti...
Andaikan engkau mengerti
Perasaanku saat ini
Namun engkau tak mengerti itu...
Menyusuri ruang hati mu yang tebal tak dapat ku sentuh
Semua ini hanyalah angan anganku yang terlalu jauh...
Jumat, 27 Maret 2015
tentang hati, rasa dan cinta
cinta
bukan tentang ungkapan
tapi bukti dengan perbuatan
saat hati mengalun sunyi
terlalu sulit untuk memahami
dan sulit untuk meyakini
apa yang terbersit di hati
timbul rasa tak kuasa
menjadi insan tak bermakna
bukan tentang ungkapan
tapi bukti dengan perbuatan
saat hati mengalun sunyi
terlalu sulit untuk memahami
dan sulit untuk meyakini
apa yang terbersit di hati
timbul rasa tak kuasa
menjadi insan tak bermakna
Senin, 23 Maret 2015
Aku lelah
Tuhan..
aku lelah
biarkan hambu-Mu tenang sejenak Tuhan
izinkan aku lari dari masalahku saat ini
bersama-Mu aku tenang ya Rabb
bersama-Mu kuat
merindukan kasih-Mu Tuhan
aku lelah
biarkan hambu-Mu tenang sejenak Tuhan
izinkan aku lari dari masalahku saat ini
bersama-Mu aku tenang ya Rabb
bersama-Mu kuat
merindukan kasih-Mu Tuhan
penipu hati
Kau katakan kau tak ingin membagi hatimu
Tapi ternya kau yang ingin menduakan aku
Sedikit banyak aku bisa merasakannya dari sikapnu dari Tingkahmu padaku
Tapi ternya kau yang ingin menduakan aku
Sedikit banyak aku bisa merasakannya dari sikapnu dari Tingkahmu padaku
Tak usah kau berakting lagi di depan mataku
Berulah-ulah yang tak penting cari perhatianku
Sudah ku putuskan ku kan meninggalkan mu
Agar kau tau aku tak sudi untuk kau sakiti
Berulah-ulah yang tak penting cari perhatianku
Sudah ku putuskan ku kan meninggalkan mu
Agar kau tau aku tak sudi untuk kau sakiti
Sebagai penipu hati kau telah gagal
Membodohi ku seperti yang lain
Andai telat ku sadari ku kan lebih sakit hati
Untung saja lebih cepat ku tau
Membodohi ku seperti yang lain
Andai telat ku sadari ku kan lebih sakit hati
Untung saja lebih cepat ku tau
Sebagai penipu hati kau telah gagal
Membodohi ku seperti yang lain
Andai telat ku sadari ku kan lebih sakit hati
Untung saja lebih cepat ku tau
Membodohi ku seperti yang lain
Andai telat ku sadari ku kan lebih sakit hati
Untung saja lebih cepat ku tau
Andai telat ku sadari ku kan lebih sakit hati
Untung saja lebih cepat ku tau
Untung saja lebih cepat ku tau
Kamis, 19 Maret 2015
MDGs AKI dan AKB
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Millenium Development Goals 5 yang harus dicapai pada tahun 2015
memerlukan upaya yang strategis yaitu dengan meningkatkan kerjasama antar
negara. Hasil Survey Demografi dan Kesehatan 2012 menunjukkan AKB mencapai 32
per 1.000 kelahiran hidup, sementara target Indonesia sebesar 23 per 1.000
kelahiran hidup. Angka kematian pada bayi usia di bawah 28 hari masih cukup
tinggi, jumlahnya mencapai 50 persen dari angka kasus kematian bayi secara
keseluruhan dan umumnya disebabkan karena kesulitan bernapas saat lahir
(asfiksia), infeksi, dan komplikasi lahir dini serta berat badan lahir rendah.
Sulitnya menurunkan AKB disebabkan antara lain belum meratanya persebaran
tenaga kesehatan, terutama untuk wilayah Indonesia bagian timur, belum
memadainya fasilitas kesehatan dan tidak adanya akses yang cukup baik bagi warga
terhadap layanan kesehatan. (WHO, 2013)
Sedangkan AKI pada tahun 1990 sebesar 390 kematian per 100.000
kelahiran hidup sedangkan AKI tahun 2007 adalah 228 kematian per 100.000
kelahiran hidup yang menetap hingga tahun 2012. Walau menunjukkan penurunan,
angka ini masih jauh dari target tahun 2015 yaitu 102 kematian per 100.000
kelahiran hidup. Kematian ibu masih disebabkan karena masalah terkait
keterlambatan mengambil keputusan, keterlambatan mengakses pelayanan kesehatan
dan keterlambatan dalam melakukan tindakan di sarana pelayanan kesehatan.
Selain hasil survey yang telah disebutkan di atas, hal ini
dibuktikan dengan data dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) tahun 2010, yang menyebutkan bahwa 54 % remaja di Surabaya Jawa Timur
sudah kehilangan kegadisannya. Demikian juga di kota-kota lain seperti Medan 2
% remaja puterinya kehilangan kegadisan dan di Bandung angkanya mencapai 47 %.
Sementara untuk di daerah Jabodetabek 51 % usia belasan tahun yang sudah
kehilangan keperawanan. (BKKBN, 2010)
Perkiraan yang sama ternyata tidak berbeda dengan hasil
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) 2004 tentang aborsi atau
pengguguran kandungan, tingkat aborsi di Indonesia sekitar 2 sampai 2,6 juta
kasus pertahun, 30% dari aborsi tersebut dilakukan oleh mereka di usia 15-24
tahun. (Yulia, 2006)
B. Tujuan
Penulisan
a. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas
b. Tujuan khusus
1. mengetahui tentang kematian ibu dan
bayi
2. mengetahui tentang kehamilan remaja
3. mengetahui tentang unsafe abortion
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Kematian Ibu
Dan Bayi
A.
Kematian ibu
Menurut WHO adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam
42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya
kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.
Sebab-sebab kematian ibu dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
1.
Penyebab
langsung yang disebabkan oleh komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan dan
nifas.
2.
Penyebab tidak
langsung/penyebab lain seperti jantung, kanker dan sebagainya(Associated
cause).
Angka kematian maternal (maternal mortality rate) ialah jumlah
kematian maternal diperhitungkan terhadap 1.000 atau 10.000 kelahiran nidup,
kini di beberapa negara malahan terhadap 100.000 kelahiran hidup.
Mortalitas dan mordibitas pada wanita hamil dan bersalin adalah
masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian
wanita usia subur disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat
melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada puncak
produktivitasnya. Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu
pertahunnya meninggal saat hamil dan bersalin. Di Asia Selatan, wanita
berkemungkinan 1:8 meninggal akibat kehamilan/persalinan selama kehidupannya;
di banyak negara Afrika 1:14, sedangkan di Amerika Utara hanya 1:6.366. Lebih
dari 50% kematian di negara berkembang sebernarnya dapat dicegah dengan
teknologi yang ada serta biaya relatif rendah.
Angka kematian maternal yang tinggi setengah abad yang lalu umumnya
mempunyai sebab-sebab penting yaitu :
1. Sepsis Puerpuralis
2. Pendarahan
3. Gestosis (dahulu dikenal sebagai toksemia gravidarum)
4. Perlukaan jalan lahir
5. Trombo-embolismus dan sebab-sebab di luar kehamilan seperti
penyakit jantung dan sebagainya
Menanggapi masalah kematian ibu yang demikian besar, tahun 1987
untuk pertama kalinya di tingkat internasional di adakan konferensi tentang
kematian Ibu di Nairobi, Kenya. Lalu pada tahun 1990 ada Worl Summit for
Children di New York, A.S yang membuahkan tujuh tujuan utama, diantaranya
menurunkan angka kematian ibu menjadi separuh pada tahun 2000.
Pada tahun 1999 WHO meluncurkan strategi MPS (Making Pregnancy
Safer), didukung oleh badan-badan internasional seperti UNFPA, UNICEF, dan
World Bank. Pada dasarnya MPS meminta perhatian pemerintah dan masyarakat di
setiap negara untuk:
1.
Menempatkan
Safe Motherhood sebagai prioritas utama dalam rencana pembangunan nasional dan
internasional
2.
Menyusun acuan
nasional dan standar pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
3.
Mengembangkan
sistem yang menjamin pelaksanaan standar yang telash disusun
4.
Memperbaiki
akses pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, keluarga berencana, aborsi
legal, baik publik maupun swasta
5.
Meningkatkan
upaya kesehatan promotif dalam kesehatan maternal dan neonatal serta
pengendalian fertilitas pada tingkat keluarga dan lingkungnnya
6.
Memperbaiki
sistem monitoring pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
Intervensi strategi dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan sebagai
Empat Pilar Safe Motherhood, yaitu:
1.
Keluarga
berencana, yang memastikan bahwa setiap orang/pasangan mempunyai akses ke
informasi dan pelayanan KB agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk
kehamilan, jarak kehamilan, dan jumlah anak. Dengan demikian tidak ada
kehamilan yang tak diinginkan. Kehamilan yang masuk dalam “4 terlalu”, yaitu
terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering hamil dan terlalu banyak anak.
2.
Pelayanan
antenatal, untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila mungkin, dan
memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara
memadai.
3.
Persalinan yang
aman, memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai pengetahuan,
keterampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan bersih, serta
memberikan pelayanan nifas kepada ibu dan bayi.
4.
Pelanyanan
Obstetri esensial, memastikan bahwa pelayanan obstetri untuk resiko tinggi dan
komplikasi tersedia bagi ibu hamil yang membutuhkannya
Keterlibatan
Lintas Sektoral
Dalam mempercepat penurunan AKI, keterlibatan sektor lain disamping
kesehatan sangat diperlukan, beberapa bentuk keterlibatan lintas sektoral dalam
upaya penurunan AKI adalah sebagai berikut:
1.
Gerakan Sayang
Ibu (GSI)
2.
Kelangsungan
hidup, perkembangan dan perlindungan ibu dan anak.
3.
Gerakan
Reproduksi Keluarga Sehat (GRKS)
Pemantauan dan
Evaluasi
Dalam memantau program kesehatan ibu, dewasa ini digunakan
indikator cakupan, yaitu: cakupan pelayanan antenatal (K1 untuk akses dan K4
untuk kelengkapan layanan antenatal), cakupan persalinan oleh tenagan kesehatan
dan cakupan kunjungan neonatus/nifas.
B.
Kematian Bayi
Merupakan kematian yang terjadi antara saat setelah bayi
lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan
dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi
ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.
Kematian
Endogen
Kematian endogen atau umumnya sering disebut dengan kematian
neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama etelah
dilahirkan, penyebabnya: Faktor-faktor anak yang dibawa sejak lahir, diwarisi
oleh orangtuanya saat konsepsi atau didapat dari ibunya selama kehamilan
Kematian
Eksogen
Kematian eksogen atau kematian post neonatal adalah kematian bayi
yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Faktor penyebab kematian bayi:
1.
Endogenous
Causes: Perawatan kehamilan, budaya,
kurang gizi selama
kehamilan,
pendidikan ibu, pendapatan keluarga.
2.
Exogenous
Causes: Perawatan bayi, budaya, fasilitas
kesehatan ibu dan Anak pendapatankeluarga.
2. Kehamilan Remaja
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya
perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun
adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia dan sering
disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke
masa dewasa. Dalam masa peralihan ini remaja di hadapkan oleh berbagai macam
masalah, salah satunya adalah masalah kehamilan pada remaja yang tidak di
inginkan (unwanted pregnency).
Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan suatu kondisi dimana
pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran dari suatu kehamilan.kehamilan
ini biasanya akibat dari suatu perilaku seksual/ hubungan seksual baik yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja.
Faktor-faktor penyebab
1.
Penundaan dan
peningkatan usia kehamilan, serta semakin dininya usi menstruasi pertama
2.
Ketidaktahuan
atau minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang dapat menyebabkan
kehamilan
3.
Kehamilan yang
di akibatkan oleh pemerkosaan
4.
Persoalan
ekonomi
5.
Kehamilan
karena incest
Pencegahan
A.
Tidak melakukan
hubungan seksual sebelum menikah
B.
Memanfaatkan
waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti berolahraga dan keagamaan
C.
Hindari
perbuatan perbuatan yang akan menimbulkan dorongan seksual, seperti meraba raba
tubuh pasangannya dan menonton vidio porno
Akibat unwanted pregnancy
Bila kehamialan dipertahankan:
1.
Resiko fisik,
pada usia dini bisa menimbulkan kesulitan dalam persalinan seperti perdarahan,
bahkan bisa sampai kematian
2.
Resiko psikis
atau psikologi, ada kemungkinan pihak perempuan menjadi ibu tunggal karena
pasangan tidak maumenikahinya atau mempertanggung jawabkan perbuatannya
3.
Resiko sosial,
berhenti atau putus sekolah atau kemauan sendiri karena rasa malu atau cuti
melahirkan, kemungkinan lain dikeluarkan dari sekolah
4.
Resiko ekonomi,
merawat kehamilan, melahirkan dan membesarkan bayi/anak membutuhkan biaya besar
Penganan kasus:
1.
Bersikap
bersahabat dengan remaja
2.
Memberikan
konseling pada remaja dan keluarganya
3.
Apabila ada
masalah yang serius diberikan jalan keluar yang terbaik, dan apabila belum bisa
terselesaikan konsultasikan kepada dokter ahli
4.
Memberikan
alternatif penyelesaian masalah.
3.
UNSAFE ABORTION
Yang dimaksud
dengan unsafe abortion (aborsi yang tidak aman) adalah penghentian kehamilan
yang dilakukan oleh orang yang tidak terlatih/ kompeten dan menggunakan sarana
yang tidak memadai, sehingga menimbulkan banyak kompliksi bahkan kematian.
Umumnya aborsi
yang tidak aman terjadi karena tidak tersedianya pelayanan kesehatan yang
memadai. Apalagi bila aborsi dikatagorikan tanpa indikasi medis, seperti korban
perkosaan, hamil diluar nikah, kegagalan alat kontrasepsi, dan lain lain.
Ketakutan dari calon ibu dan pandangan negativ dari keluarga atau masyarakat
akhirnya menuntut calon ibu untuk melakukan pengguguran kandungan secara
diam-diam tanpa memperhatikan resiko.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Menurut WHO adalah kematian seorang
wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab
apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri
kehamilan.
Angka kematian maternal (maternal
mortality rate) ialah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap 1.000
atau 10.000 kelahiran nidup, kini di beberapa negara malahan terhadap 100.000
kelahiran hidup.
Merupakan kematian yang terjadi antara
saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak
faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi
penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.
Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan
suatu kondisi dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran dari
suatu kehamilan.kehamilan ini biasanya akibat dari suatu perilaku seksual/
hubungan seksual baik yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.
Yang dimaksud dengan unsafe abortion
(aborsi yang tidak aman) adalah penghentian kehamilan yang dilakukan oleh orang
yang tidak terlatih/ kompeten dan menggunakan sarana yang tidak memadai,
sehingga menimbulkan banyak kompliksi bahkan kematian.
B.
SARAN
Diharapakan
kepada tenaga kesehatan dapat mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas
seperti kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja, dan unsafe abortion juga
diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi dan mampu meminimalkan
kehamilan remaja dan unsafe abortion dengan menerapkan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
karwati, dewi pujiati, sri mujiwati.
2011. Asuhan kebidanan v(kebidanan
komunitas. jakarta: trans info media
Manuaba, 2010. Ilmu
kebidanan penyakit kandungan keluarga berencana untuk pendidikan bidan.
Jakarta :EGC
Eny retna Ambarwati,dkk,
2010. Ashuan kebidanan komunitas. Yogyakarta: Nuha medika
Rencana Aksi percepatan penurunan
angka kematian Ibu, Kemenkes RI tahun 2013.
Niken meilani,dkk,
2009. Kebidanan komunitas. Yogyakarta: fitrama
Minggu, 15 Maret 2015
thanksyou for love
terima kasih dariku atas ketulusanmu menyayangiku
dengan cinta kau buatku hidup
denganmu aku belajar menghargai sebuah komitmen
menghargai diri sendiri
thanks you for love
Ricky Zulfian
dengan cinta kau buatku hidup
denganmu aku belajar menghargai sebuah komitmen
menghargai diri sendiri
thanks you for love
Ricky Zulfian
sabarku
akan ada waktu ada seseorang yang akan memberikanku informasi yang tidak menyamankanku
biarkan mereka berkata apa
aku tetap akan menggenggammu erat
walaupun mungkin di antara cakap mereka benar adanya
biarkan itu urusanmu dengan Tuhanmu
dan begitu pula denganmu di sana
akan banyak informasi yang tak layak di percaya
tentang keburukanku, atau bahkan pencemaran nama baikku
dan bahkan harga diriku yang ironisnya ada di perbincangan mereka
di saat itulah kekuatan di antara kita akan terlihat
biarkan mereka berkata apa
aku tetap akan menggenggammu erat
walaupun mungkin di antara cakap mereka benar adanya
biarkan itu urusanmu dengan Tuhanmu
dan begitu pula denganmu di sana
akan banyak informasi yang tak layak di percaya
tentang keburukanku, atau bahkan pencemaran nama baikku
dan bahkan harga diriku yang ironisnya ada di perbincangan mereka
di saat itulah kekuatan di antara kita akan terlihat
Selasa, 10 Maret 2015
jawaban doa yang selalu ku semogakan
kebanggaan hati ini tak menutup rasa takutku akan kehilangan
kisah yang tak ingin berlalu
cerita yang selalu ku semogakan
seperti mimpi telah ku genggam
rasa takut yang selalu menghujamku
rasa yakinku seakan goyah saat ku tersadar
doa di setiap sujudku
kisah yang tak ingin berlalu
cerita yang selalu ku semogakan
seperti mimpi telah ku genggam
rasa takut yang selalu menghujamku
rasa yakinku seakan goyah saat ku tersadar
doa di setiap sujudku
Langganan:
Postingan (Atom)