Selasa, 25 November 2014

dan ternyata kini

dan ternyata kini
setelahku yakini perasaanku malah engkau tak mempedulikan aku, semaumu kau anggap aku. namun sebagai wanita yang hebat aku harus bersabar untuk semua perlakuan ini. kenapa di saat rasaku telah nyata kau malah sirna. kemana sosokmu saat kamu meyakinkan rasaku. dan saat rasa ku telah kokoh malah rasamu yang telah sirna. aku mengerti sebagai wanita ini adalah ujian dariNya melaluimu. tapi saat kamu datang begitu saja di kehdupanku saatku benar-benar jatuh cinta terhadapNya. setelah kau goyahkan rasaku kepadaNya, lalu kau meyakinkan sebuah pernyataan rasa kepadaku. dan sekarang kemana rasamu itu. kiniku telah gagal mengharapkan cintaNya, dan bodohnya aku telah mengharap cintamu yang semu. aku telah menghilangkan rasa cintaku yang sungguh-sungguh untukNya.

rintihan demi rintihan kini kurasa, mungkin ini akibat dari dosaku lebih mengejar cinta yang semu sedang cintaNya memang benar-benar nyata. sakit rasanya ketika harapanku tak nyata sesuai inginku. pupus sudah hatiku untuk mengharapkanmu. inilah akibat dari salahku hingga aku tak dapat lagi merasakan kasihNya, hangatnya pelukan damaiNya, dan indahnya cintaNya. kemana sekarang ku labuhkan hati. saat aku memang sangat merasa malu kepadaNya. 

ingin rasanya kau hargai rasa ini. betapa sulitnya aku meyakinkan sebuah rasa. ketika rasa ini telah hadir. kau anggap ini hanya apa. mungkin ini saatnya aku kembali ke hadapNya. merajut kembali kasih sayang yang pernah sirna. inginku hontarkan sakit yang ku rasa kepadaNya. malu ini tidak akan membataskan aku untuk memohon kepadaMu. mungkin ini caraMU mempertemukan aku dengannya. jika ini rahasia besarMu, biarkan aku lepas dari salahku kepadaMu. dan jika dia adalah ridhaMu. izinkan aku dan dia menyatukan rasa. dan jika ini adalah jalanku yang salah, luruskan aku ke jalan yang benar hingga aku benar-benar menghapus rasa ini untuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar